Nabi Muhammad saw merupakan seorang nabi dan pemimpin besar umat manusia yang selalu bersikap tawadhu. Sehingga diriwayatkan bahwa orang-orang kecil pun berani berbicara ataupun bercanda dengan Nabi. Mereka senang dan tidak segan.

Sejumlah sikap tawadhu Rasulullah saw diungkap oleh KH Zakkya Mubarak (2022). Penulis buku Riyadhul Mu'min itu menjelaskan bahwa Sahabat Anas meriwayatkan suatu hadits yang menjelaskan, Nabi selalu menyampaikan salam meskipun kepada anak-anak kecil. Hadits riwayat Bukhari menjelaskan, "Dari Anas ra sesungguhnya Rasulullah saw melewati beberapa anak kecil, maka beliau mengucapkan salam pada mereka."

Masih diriwayatkan Anas ra bahwa, "Ada kalanya wanita-wanita pelayan di kota Madinah memegang tangan Nabi saw dan membawa ke mana ia suka." (HR Bukhari)

Rasulullah Muhammad saw biasa membantu pekerjaan rumah tangganya, membantu istri dan keluarganya. Hal itu didasarkan pada keterangan Sayyidah 'Aisyah ra meriwayatkan, "Dari Aswad ra aku bertanya Aisyah ra: "Apa yang dilakukan Nabi saw terhadap keluarganya? Aisyah menjawab: "Bahwa Nabi saw membantu keluarganya, apabila tiba waktu shalat, beliau segera keluar rumah untuk mengerjakannya." (HR Bukhari)

Demikian besarnya penghormatan dan kasih sayang Nabi terhadap orang-orang kecil, sehingga terkadang menghentikan khutbahnya, karena ada salah seorang sahabatnya yang bertanya masalah agama. Setelah Nabi Muhammad memberikan penjelasan secukupnya beliau naik kembali ke mimbar untuk menyelesaikan khutbahnya.

Para Nabi dan Rasul, termasuk Nabi Muhammad saw tidak pernah merasa rendah untuk menggembalakan ternak, atau mengambil sebagian kecil dari upahnya. Abi Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, "Allah tidaklah mengutus seorang Nabi kecuali pernah menggembalakan kambing. Bertanya para sahabat: "Dan engkau juga? Nabi menjawab: "Ya aku dahulu menggembalakan kambing milik orang-orang Makkah dengan mendapat upah beberapa Qirath." (HR. Bukhari)

BACA JUGA POSTINGAN LAINNYA: