Membahas tentang sejarah kejayaan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw pada masa awal tidak bisa lepas dari salah satu perjuangan para pemimpinan Islam di era setelahnya, atau yang lebih masyhur dengan sebutan Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini merupakan masa paling cemerlang dalam sejarah kaum muslimin setelah masa Rasulullah.

Para khulafaur rasyidin merupakan pemegang estafet kepemimpinan Islam untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah. Oleh karena itu, tidak etis jika membahas masa keemasan Islam di masa awal namun tidak menyinggung pimpinan kaum muslimin pada masa itu.

Adapun tokoh-tokoh pimpinan kaum muslimin yang memiliki gelar Khulafaur Rasyidin adalah, Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.

Abu Bakar adalah sahabat dekat Nabi yang paling setia sekaligus paling banyak mengikuti ajarannya. Laki-laki yang begitu rendah hati ini, begitu mudah terharu, begitu halus perasaannya, begitu gemar bergaul dengan orang-orang papa. Dalam dirinya terpendam suatu kekuatan yang amat dahsyat.

Umar bin Khattab, dialah sahabat paling cemerlang, sang inspirator umat Islam. Dia lah kaisar agung tetapi hidupnya lebih sederhana daripada seorang sahaya. Makanannya roti juwawut atau kurma. Minumnya air putih. Ranjangnya alas tikar yang sudah lusuh. Pakaiannya penuh jahitan karena banyak robek. Dialah al-Fârûq. Rasulullah berkata "Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati Umar". Dia mampu membedakan yang haq dan yang bathil.

Ustman bin Affan, dialah pemilik dua cahaya. Orang yang pernah berhijrah dua kali sekaligus suami dari dua putri Rasulullah. Khalifah yang lembut, penyabar, sangat santun, dan super dermawan. Dialah sahabat Rasulullah yang sangat pemalu hingga para malaikat pun merasa malu kepadanya.

Ali bin Abi Thalib, dialah pintu gerbang menuju kota ilmu. Suami seorang pemimpin wanita ahli surga. Ayah dua cucu terkasih bola mata Nabi. Kemuliaannya bukan karena penaklukan wilayah-wilayah baru negeri Islam, melainkan karena ia telah menyelamatkan umat dari kebinasaan. Keberhasilannya bukan karena ia mengislamkan banyak kafir dan mendapatkan banyak ghanimah, melainkan karena ia telah menjaga tuntas Islam agar bisa terus tumbuh dan berkembang.

BACA JUGA POSTINGAN LAINNYA: