Satu Bulan ibunda Aminah dan Nabi Muhammad Ziarah ke makam Abdulloh suaminya, Kemudian Karena kabar Nabi akhir zaman semakin ramai di perbincangkan kaum yahudi Madinah, khawatir terjadi apa-apa akhirnya Ummu aiman memberi saran kepada beliau untuk segera pergi dari Madinah, Sayyidah Aminah pun mengiyakannya, dengan berat hati beliau segera berpamitan dengan keluarga di Madinah.

Akhirnya beliau melakukan Perjalanan menuju Mekah untuk kembali, tetapi sayang di tengah perjalanan ibunda Nabi merasa kepayahan dan jatuh sakit, sakit semakin parah dan beliau beristirahat di Abwa’.

Ibunda Nabi bersandar di pangkuan beliau Nabi, lirih beliau berkata:

“Semoga Allah memberkahimu sejak kecil wahai putra seorang yang selamat dari kematian karena anugrah sang Maha Kuasa, maha memberi nikmat. Lalu dia ditebus dengan 100 ekor unta dengan undian.

Jika apa yang aku lihat dalam tidurku benar, niscaya kau akan menjadi utusan Allah Tuhan yang Maha Mulia dan Maha Agung.

Engkau akan diutus di tanah halal dan tanah haram, engkau diutus dengan menyatakan kebenaran dan membawa agama, agama ayahmu (Ibrohim), engkau diutus membawa agama yang mudah yaitu agama islam. Allah akan melarangmu dan melarang kaummu untuk menyembah berhala.”

Nabi mendengarkannya dengan seksama meskipun jiwa kecilnya tengah lara melihat kenyataan yang sedang diderita ibundanya, meskipun apa yang diucapkan ibunya belum sepenuhnya difahami beliau.

Beberapa setelah mengucapkan wasiat itu, ibunda Aminah diam tak bersuara, wajahnya tenang tapi hembusan dan helaan nafas sudah tak lagi terasa. Diatas pangkuan Nabi inilah ibunda beliau menghembuskan nafas terakhir meninggalkan Nabi Muhammad memikul beban sebagai anak yatim piatu di usia 6 tahun.

BACA JUGA POSTINGAN LAINNYA: