Assalamu'alaikum Wr. Wb Oke kali ini karena saya yang nulis, wkwk saya akan menjelaskan tentang problematika saat ini. Problematika persoalan suami yang menuntut istrinya supaya nurut, lalu suami poligami deh... nah lho? Ini memang lagi musim, baru hafal satu dua hadist nabi, sudah merasa pantas untuk bilang "kalo kamu gak nurut aku, malaikat semalaman melaknatmu!" Padahal gak semudah itu, istri juga punya hak lho, dan disini saya akan membahasnya. Oke cekidot, kita mulai.

Mungkin diantara mbak mbak dan Mas Mas semua pernah dengar sabda nabi Muhammad SAW yang seperti ini, "Diantara haknya suami, seandainya 2 lubang hidungnya suami itu mengeluarkan darah dan nanah kemudian seorang istri itu menjilatnya dengan lidah maka perempuan tersebut belum bisa memenuhi hak suaminya. Seandainya diperbolehkan bagi manusia kepada manusia lainny maka pasti Aku (Muhammad) akan memerintahkan istri bersujud kepada suaminya"

Dari sabda nabi dan kitab adabul mar'ah juga beberapa kitab lainnya begitu banyak penjelasan tentang kewajiban seorang istri, sampai-sampai hal ini dijadikan alat oleh lelaki yang tak pernah belajar agama untuk memperalat istrinya agar mau patuh dengan perintahnya. Dan biasanya lelaki seperti itu akan menggunakan jurus andalan, "kamu mau masuk surga ndak? Kalau mau kamu harus manut aku!"

Helloo.... Apa lelaki yang seperti itu tidak pernah belajar fiqh? Dalam kitab uqudullujain, Bab 2 Rasulullah SAW bersabda: “AYYUMAA ROJULIN TAZAWWAJA IMROATAN ‘ALAA MAAQOLLA MINALMAHRI AU KATSURO LAISYA FII NAFSIHI ANYUADDIYA HAQQOHAA KHODDA’AHAA FAMAATA WALAM YUADDI ILAIHAA HAQQOHAA LAQIYALLOHA YAUMAL QIYAMATA WAHUWA ZAARIN”

Artinya: “Siapapun orang laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan maskawin yang hanya sedikit atau banyak, tetapi drinya berniat untuk tidak memenuhi hak-hak istri (yakni bermaksud menipunya) lalu lelaki itu mati hingga belum pernah memenuhi hak-hak istrinya, maka dihari kiamat kelak ia akan menghadap Alloh S.W.T dengan menyandang predikat sebagai pezina.”

Jadi jika ada lelaki yang menikahi istri hanya dengan niat agar dia bisa memonopoli istrinya, tanpa memenuhi hak-hak istrinya, maka dia dipredikat sebagai pezina seumur hidupnya, ngeri bukan?  Memang dalam fiqh, pernikahan itu ibarat semacam perbudakan dan jual beli, dan banyak lelaki yang menganggap sudah membeli istrinya dengan mahar... Jadi kudu nurut, manut! Ya baiklah.... Tapi jika begitu, sang suami tindak tanduknya harus syar'i. Apalagi dalam bab nafaqoh, sang suami harus paham betul hak-haknya sang istri. Bahkan seluruh kewajiban dirumah seperti memasak, mencuci, mengurus anak, itu sejatinya adalah kewajiban suami lho! Lho kok bisa? Ya bisa lah, buka saja fiqh nya.

Dan kalaupun seorang istri meminta upah atas susu yang diberikan kepada anaknya sendiri, maka sang suami wajib memberinya! Maka dari itu suami tidak bisa semena mena meminta hak tanpa memenuhi hak istrinya.

Masih dalam kitab uqudullujain, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “ Hak istri atas suami adalah memberi makan kepadanya jika ia (suami) makan, memberi pakaian kepadanya apabila ia (suami) berpakaian, dan jangan menampar wajah, jangan menjelek-jelekkan dan jangan membiarkan (memisahkannya) kecuali dalam hal tempat tidur. (riwayat Thamrani dari Muawiyah bin Haidah)

Dalam bab nafaqoh bahkan dijelaskan, setiap minggu sang suami harus memberikan berapa mud, setiap berapa minggu sekali, suami juga harus membelikan istrinya pakaian yang baru, itu semua sudah diatur di dalam fiqh secara detail. Jadi suami dan calon suami, mau ngeles apa lagi?

Sang suami juga tidak bisa bersikap kasar tanpa alasan kepada istrinya, bahkan (masih dalam uqudullujain) Rasulullah SAW bersabda : “INNA MIN AKMALIL MU’MINIINA IIMAANAN AHSANUHUM KHULUQON WAALTHOFUHUM BIAHLIHII. ” Artinya: ”Sesunguhnya diantara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah mereka yang lebih bersikap kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap istrinya. ” (riwayat Turmudzi dan Hakim dari Aisyah).

Tentu kalian masih ingat kisah sayyidina Umar RA yang rela digamprat istrinya sendiri bukan? Atau kalian pernah tau dawuh-dawuh kyai sepuh salaf yang menganjurkan suami supaya bersabar dan ikhlas terhadap istrinya bukan?

Islam itu indah, dalam memperlakukan makhluk yang indah...jadi untuk para suami dan calon suami, diharapkan lebih banyak belajar fiqh daripada facebookan, mengingat dizaman milenial ini, banyak lelaki yang menyalah gunakan haknya untuk menyakiti istrinya...

Sekian dari saya, calon istri yang berusaha jadi baik hehe kapan kapan kita bertemu lagi, mohon maaf bila ada kesamaan kata atau kekurangan. Wassalamu'alaikum.

BACA JUGA POSTINGAN LAINNYA: