Dikutip dari buku Biografi Mbah Kholil Bangkalan, suatu ketika, Mbah Kholil bersama para kiai berada dalam suatu majlis undangan, Beberapa orang yang hadir melecehkan kebiasaan kiai Kholil yang selalu makan dengan tangan tanpa memakai sendok.

Menghadapi lecehan orang tersebut Syaikhuna Kholil hanya tersenyum, setelah itu, sambil bercanda dijawab dengan bait ke 63 dari kitab alfiyyah ibnu malik.

وفي اختيارلايجئ المنفصل# أذا تأتى أن يجئ المتصل

Yang artinya "Dalam keadaan tidak kepepet tidak boleh mendatangkan dhomir yang tidak bersambung # Selagi masih memungkinkan mendatangkan dhomir yang tersambung ".

Jawaban Kiai Kholil tersebut maksudnya adalah dalam keadaan tidak kepepet atau darurat, tidak boleh mendatangkan atau memakai sendok (karena terpisah tangan dan nasi), Selagi masih bisa menggunakan tangan (Karena tersambung tangan dan nasi).

Tetapi , apabila tidak memungkinkan memakai tangan (Dhamir muttasil), Karena kotor misalnya, tiada pilihan kecuali meminta bantuan dengan menggunakan sendok (Dhomir munfashil).

Jadi, cara makan yang benar menurut kitab alfiyah saat itu adalah memakai tangan bukan sendok.

BACA JUGA POSTINGAN LAINNYA: