Semua orang ingin lebih baik lagi, tapi sering fokusnya hanya pada hal-hal yang bersifat duniawi, dalam hal penampilan, kekayaan, pekerjaan dan kemasyuran. Ini semua juga tujuannya agar lebih baik lagi dimata manusia. Sedang yang fokus menjadi lebih baik lagi dimata Allah, ini hanya mereka yang menempuh jalan keshalehan. Yaitu jalan mereka yang mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi yang bahagia di surga. Yang berpikir duniawi kadang tidak berpikir untuk kehidupan abadi diakhirat sana, bahkan kadang juga tidak pernah berpikir akan mati. Padahal kematian itu terjadi dimana mana, sudah pasti terjadi dan akan terjadi pada siapa saja.

Ketika kita lihat orang-orang yang beredar dimuka bumi, semua merasa bisa menjadi apa saja yang diinginkan, dan semua berjuang mencapai apa yang diinginkan. Tujuannya adalah untuk menjadi berhasil mendapatkan kehidupan yang mapan dan aman di dunia dan syukur juga bisa demikian di akhirat. Inilah yang setiap orang ingin bermetamorfosis dan berusaha menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Berhasilkah semua orang menjadi seperti apa yang diinginkannya? Sebagian berhasil dan sebagian tidak, dan sebagian tertatih tatih menjalani kehidupannya.

Dalam pandangan agama, hidup didunia sudah selesai diputuskan, setiap manusia telah diputuskan takdirnya, dan setiap orang hanya menjadi seperti yang ditetapkan Allah. Tidak ada satupun makhluk yang bisa menetapkan takdirnya, semua hanya bisa berusaha untuk menjadi, untuk mewujudkan apa yang diinginkan, tapi keputusan akhir ada ditangan Allah. Maka itu Allah dalam al Qur'an menjelaskan, jangan engkau terlalu kecewa dengan apa yang luput darimu dan jangan pula terlalu gembira dengan apa yang engkau peroleh. Karena semua ditetapkan berdasarkan takdir.

Lantas dimana kita bisa berusaha dan mewujudkan apa yang kita inginkan? Semua hanya bisa terjadi didalam ruang takdir kita. Kita hanya bisa menjadi dalam garis yang ditetapkan Allah. Kita hanya bisa bermetamorfosa dalam wilayah takdir yang ditetapkan Allah buat kita. Tapi ada perbedaan, didalam kita berusaha untuk berubah menjadi lebih baik didalam urusan dunia dengan menjadi lebih baik didalam urusan agama dan urusan akhirat. Didalam urusan dunia manusia dibantu syaitan dan iblis untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Sedang didalam urusan agama dan akhirat manusia dibantu pertolongan Allah, dibantu safaat Rasul dan dibantu doa orang-orang shaleh untuk mewujudkan dirinya menjadi lebih baik dalam urusan agama.

Terkadang menjadi lebih baik dalam urusan dunia lebih mudah dibanding menjadi lebih baik dalam urusan akhirat. Karena menjadi lebih baik dalam agama kita biasanya dihalang halangi oleh syaitan dan iblis. Sedang menjadi lebih baik dalam urusan dunia dibantu oleh syaitan dan iblis maka terasa lebih mudah karena ada yang menyemangati.


Lantas dimana pertolongan Allah? Safaat Rasul, dan doa orang-orang shaleh yang membantu? Bagi mereka yang sungguh-sungguh dijalan agama, Kami akan tunjukkan pada mereka jalan-jalan Kami, kata Allah dalam Al-Quran. Dan pertolongan hanya turun bagi mereka yang berharap pada Allah. PertolonganKu turun bagi mereka yang berharap padaKu, kata Allah. Kesungguhan dijalan agama dan dijalan kebaikan akhirat dan berharap pada Allah, merupakan dua syarat untuk mendapatkan pertolongan Allah, safaat Rasul dan doa orang-orang shaleh.

Bermetamorfosa menjadi lebih baik lagi dimata Allah, memerlukan upaya yang serius, kesungguhan, dan penuh harap pada Allah. Jalan menuju surga penuh dengan rintangan dan jalan menuju neraka penuh dengan kenikmatan, kata Rasul. Untuk mereka yang ingin mendapatkan kenikmatan abadi disurga, berkorban sedikit merasakan kepahitan didunia, tentu tidak akan menjadi masalah. Imbalannya adalah kebahagiaan dan kenikmatan abadi disurga.

Hanya mereka yang bersungguh-sungguh dijalan kebaikan, dijalan agama, dijalan menuju surga, pertolongan Allah akan turun membantu mewujudkan diri kita menjadi lebih baik lagi dimata Allah.

BACA JUGA POSTINGAN LAINNYA: